Tuesday, December 15, 2015

Kewirausahaan di Sekolah Alam Bandung

Kewirausahaan adalah bentuk pendidikan yang menarik. Banyak sisi-sisi pembelajaran untuk anak-anak yang positif dalam membangun karakter baik dalam diri mereka.

Sudah lama saya ingin cerita tentang sisi lain dari kegiatan wirausaha di sekolah. Di beberapa sekolah dinamakan lebih keren yaitu busines day. Apapun itu, kegiatan kewirausahaan adalah bentuk pendidikan kemandirian sejak dini. Memandirikan anak dalam bentuk yang menyenangkan.

Sejatinya sekolah adalah tahap awal pendidikan mandiri seorang anak setelah proses di rumah menuju tahapan jenjang selanjutnya. Proses melepaskan dari rumah ke sekolah. Bersosialisasi dan belajar. Setelah anak mandiri untuk hidup sesuai perannya di dunia. Menjadi dewasa dan mandiri, mengenal diri dan lingkungan. Berkontribusi dan menjadi pribadi yang berguna.

Anak belajar di bangku sekolah, mengenal huruf, membaca, menulis, dan keterampilan lainnya. Nah, salah satu keterampilan penting dan mendasar itu adalah kewirausahaan. Dari pengamatan saya pada kegiatan wirausaha, ada beberapa hal positif yang muncul dalam diri anak didik.

1. Sikap mandiri. Saat memulai wirausaha, anak dituntut untuk bisa menentukan sendiri semuanya. Misalnya jenis barang atau jasa yang akan dijual. Jenisnya rupa-rupa. Anak harus bisa memutuskan sendiri. Kemandirian ditunjukan juga dengan menjual sendiri tanpa bantuan orang lain. Menghitung untung rugi sendiri, dll.

2. Sikap pantang menyerah. Anak-anak begitu antusias saat kegiatan wirausaha. Saat mengalami masalah, misalnya dagangan belum laku semua, ia menunjukan sikap pantang menyerah dengan terus berusaha mencari pembeli baru. Pantang menyerah sebelum waktu kegiatan selesai.

kewirausahaan di Sekolah (dok. Iden Wildensyah)
3. Kreativitas. Anak-anak teramati jadi kreatif saat mengemas barang dagangan dan menjualnya. Kreativitas ini penting juga saat menentukan barang atau jasa yang dibutuhkannya. Musim panas atau kemarau atau musim hujan membuat anak harus bisa mencari jenis yang banyak dicari.

4. Respek. Sikap ini muncul pada saat anak-anak tahu betapa sulitnya menjual. Ia akan menghormati para wirausahawan yang sudah lebih dahulu bergiat. Misalnya jadi tidak suka meledek lagi penjual es krim. Menghormati orangtua yang berjualan setiap hari, dll.

5. Kepekaan. Sikap peka ini tambahan lainnya setelah respek pada orang lain. Anak-anak jadi lebih peka pada masalah-masalah yang dihadapi saat melakukan kegiatan wirausaha.

6. Keberanian. Ini faktor penting yang muncul dari rutinnya kegiatan wirausaha. Keberanian untuk mandiri dalam berusaha adalah pondasi dasar yang baik untuk anak-anak. Anak-anak jadi lebih bisa mengambil resiko dengan modal yang ia miliki.

Begitu pentingnya sebuah kegiatan wirausaha, tak jarang orangtua juga mendukung penuh kegiatan ini karena mereka tahu pentingnya membangun sikap-sikap yang baik untuk anak-anak sedari kecil.

7 comments: